Feature Top (Full Width)

Latest Updates

Wednesday, January 15, 2020

sigma


Album 1

Full size images - good for fullscreen view
/images/114x72/3.jpg

  1. KRI Diponegoro

    Sigma Class




  2. KRI Iskandar Muda

    Simga Class




  3. Meriam Utama Corvet Sigma

    OtoMlara




  4. Sigma CLass

    DAMEN,Belanda




  5. Sigma Class Corvet

    DAMEN




  6. Sigma Frigate 10513 "Sultan Moulay Ismail"

    MAROCO NAVY




  7. Fire & ice design

    Leigh Prather




  8. Traffic through London

    Mike Liu




  9. Abstract lights

    Leigh Prather




  10. Field of grass and flying birds

    Iakov Kalinin




  11. Flying snowboarder

    Merkushev Vasilly




  12. Starfish on the beach

    silvae




  13. Japanese Maple

    Jason Vandehey



  14. The Twelve Apostles, Victoria, Australia

    Stuart Elflett



  15. Close-up of an African lion, Namibia, Africa

    Keith Levit



  16. Botafogo bay at night - Rio de Janeiro, Brazil

    Celso Pupo



  17. The churches, caldera and village at Oia, Santorini

    Paul Cowan



  18. Photo of a coral colony

    Elisei Shafer



  19. Winter Landscape

    Jorge Pedro Barradas de Casais



  20. Northern lights in Iceland

    Halldore


Album 2

Images of fixed dimensions
/images/114x72/1.jpg

  1. Traditional longtail boat in Thailand

    Videowokart




  2. Pink lotus blossoms

    Elene Elisseeva




  3. Egyptian Pyramids

    R-O-M-A




  4. Bamboo forest background

    Konstantin Sutyagin




  5. Sunset view of Torii gate

    chuong




  6. Bathing boxes at Brighton

    Jodie Johnson




  7. Fire & ice design

    Leigh Prather




  8. Traffic through London

    Mike Liu




  9. Abstract lights

    Leigh Prather




  10. Field of grass and flying birds

    Iakov Kalinin




  11. Flying snowboarder

    Merkushev Vasilly




  12. Starfish on the beach

    silvae




  13. Japanese Maple

    Jason Vandehey



  14. The Twelve Apostles, Victoria, Australia

    Stuart Elflett



  15. Close-up of an African lion, Namibia, Africa

    Keith Levit



  16. Botafogo bay at night - Rio de Janeiro, Brazil

    Celso Pupo



  17. The churches, caldera and village at Oia, Santorini

    Paul Cowan



  18. Photo of a coral colony

    Elisei Shafer



  19. Winter Landscape

    Jorge Pedro Barradas de Casais



  20. Northern lights in Iceland

    Halldore


Wednesday, January 8, 2020

Menunggu F16 Viver TNI Angkatan Udara



TNI Angkatan Udara terus melengkapi dan memodernisasi alat utama sistem pertahanan. Sebagai rencana strategis 5 tahun ke depan, TNI AU akan diperkuat dengan 24 pesawat F-16 Blok 72 Viper.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyebut Pesawat tempur canggih itu akan mulai datang mulai tahun 2020 hingga 2024 secara bertahap.

"Kedatangan jet tempur F-16 dari Amerika Serikat kita lakukan secara bertahap. Mulai pertengahan tahun 2020 sampai 2024. Harapan kita tahun 2024 TNI AU sudah mempunyai kemampuan utuh alutsista sesuai minimal kebutuhan," kata dia seusai melantik 240 perwira baru di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo, Solo, Jumat (22/11) lalu.

Rencananya, pesawat F-16 Viper baru itu akan ditempatkan di Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Jawa Timur.

Pihak TNI AU menyebut F-16 Blok 72 Viper merupakan pesawat tempur paling canggih dari pabrikan Lockheed Martin itu. Pertimbangan lain, F-16 merupakan pesawat tempur yang paling banyak digunakan oleh angkatan udara di seluruh dunia. Pesawat ini pun sudah teruji di medan tempur.

TNI AU juga tak asing lagi dengan si Falcon ini, sejak tahun 1989 F-16 sudah menjaga langit nusantara. Berkali-kali pesawat tempur ini menunjukkan taringnya mengusir pesawat asing yang melintas wilayah Indonesia tanpa izin.

F-16 TNI AU tercatat pernah memaksa mendarat pesawat Ethiopian Airlines yang tidak memiliki izin melintas wilayah udara RI tanggal 14 Januari 2019 lalu. Sebelumnya, 2 jet tempur ini juga pernah memaksa dua pesawat tempur negara lain meninggalkan Laut Natuna.

Pembangunan kekuatan udara ini sesuai dengan pesan Presiden Jokowi. Jokowi telah menginstruksikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyiapkan alat pertahanan untuk mengantisipasi potensi konflik di masa mendatang. Jokowi ingin pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan teknologi yang modern sehingga tidak ketinggalan zaman.

"Jangan sampai pengadaan alutsista kita lakukan dengan teknologi yang sudah usang, sudah ketinggalan dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang," kata Jokowi.

"Kedua kita juga harus memastikan adanya alih teknologi dari setiap pengadaan alutsista maupun program kerjasama dengan negara negara lain," lanjut Jokowi.

Menhan Prabowo pun siap melaksanakan instruksi tersebut. Prabowo tengah mereview semua pengadaan alutsista dan menjajaki kerja sama pertahanan dengan beberapa negara sahabat.

"Kita review semua, semua proyek, pengadaan, kita review. Kita cek lagi harga, kita cek lagi teknologinya tepat atau tidak, dan benar-benar lihat yang dibutuhkan pasukan kita di depan, TNI AL, AD, dan AU apa yang benar-benar mereka butuh," jelas Prabowo.

Prototipe General Dynamics YF-16 pertama kali muncul tahun 1974. Saat itu AS merasa perlu mengembangkan pesawat multiperan yang berbiaya operasional murah. Mereka tak puas dengan kemampuan jet tempur F-4 Phantom saat menghadapi MiG milik AU Vietnam Utara. Walau di atas kertas unggul, nyatanya AS harus menerima kenyataan pesawat-pesawatnya rontok dihajar MiG-19 dan MiG-21 Vietnam Utara.

Tahun 1980, F-16 memulai tugasnya di AU AS. Namun adalah Angkatan Udara Israel yang pertama kali membuktikan cakar si Falcon ini. Tahun 1981, F-16 As milik AU Israel mengebom reaktor nuklir Osirak milik Irak di dekat Baghdad. Di Tahun yang sama F-16 Israel mencatat rekor pertama dengan menjatuhkan Mig-21 milik Suriah dalam pertempuran udara. Dalam pertempuran di Lembah Bekaa, Israel mencatat kemenangan telak atas AU Suriah yang diperkuat pesawat Uni Soviet. Hal ini membuat popularitas F-16 melejit.

Kini tak kurang dari 25 negara menggunakan F-16 dari berbagai varian. F-16 yang masih beroperasi diperkirakan mencapai angka 3.000 unit di seluruh dunia.

Dalam website Lockheed Martin disebutkan F-16 Viper merupakan generasi paling baru dan paling mutakhir untuk TNI AU. Mereka juga menyebut seri F-16V Blok 72 itu adalah seri yang paling canggih di dunia saat ini. Namanya diambil dari keluarga ular berbisa yang mematikan.

Beberapa kelebihan yang dimiliki seri ini adalah radar Active Electronically Scanned Array (AESA). Software yang digunakan hampir sama dengan F-22 dan F-35. Radar ini memungkinkan pilot mendeteksi secara detil posisi lawannya dalam segala kondisi. F-16 Viper juga memiliki kemampuan manuver yang lebih baik serta sistem persenjataan yang lebih canggih dari seri-seri sebelumnya.

Kasau Marsekal Yuyu Sutisna juga menyebut pengadaan Sukhoi Su-35 masih berlanjut. Jika pesawat ini sudah datang juga, hal ini akan mengingatkan pada sejarah tahun 1960an. Saat itu TNI AU adalah negara dengan kekuatan udara terkuat di belahan bumi selatan.

Dalam rangka konfrontasi perebutan Irian Barat, Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) memborong sejumlah persenjataan paling canggih.

Tercatat saat itu AURI memiliki 30 pesawat MiG-15, 49 pesawat Mig-17, 10 pesawat MiG-19 dan 20 pesawat MiG-21. Pesawat pemburu paling disegani kala itu. Belum lagi ditambah deretan pesawat pengebom kelas berat seperti TU-16 dan TU-16 KS.

Jangankan dibandingkan dengan negara ASEAN lain, dengan beberapa negara NATO pun Indonesia saat itu lebih kuat. Belanda yang ditunjukan foto-foto kekuatan Indonesia langsung memilih jalur diplomasi daripada perang.

Feature (Side)

Feuture Slide2

© 2013 F16 LOVER. All rights resevered. Designed by Templateism